Saturday, 4 October 2025

COKELAT II

 


Sekeping cokelat datang tanpa undangan, lalu aku simpan di dalam saku kanan celanaku. Tidak pernah kubuka pembalutnya sebab bimbang manisnya dibawa angin. Sehinggalah aku tinggalkannya di pintu pagar sebuah masjid, pada suatu hari yang langit petangnya mula bersiap menyambut datangnya mega jingga.



No comments:

Post a Comment

MENELAN MAAF

  Daripada menebak siapa yang pertama menodai tenang, lebih baik kita potong saja salahnya, dan mengunyah maaf yang pahit itu.  Perlahan-lah...